Menjadi seorang Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi itu bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan sulit, sebab selain
hanya orang pilihan yang mampu duduk dalam tampuk amanah yang besar itu,
seorang Ketua KPK jelas harus memiliki track record istimewa, integritas, dan
tentu saja nyali!
Para koruptor bekerjasama dengan baik dan cepat,
saya dan tim pun harus selangkah lebih maju, seandainya saya menjadi Ketua KPK,
maka dengan langkah taktis saya akan mengerjakan hal yang akan saya konsep
bersama Wakil, para Penyidik selaku eksekutor di lapangan. Namun sebelumnya saya
akan meyakinkan rekan-rekan bahwa ini adalah persoalan hidup dan mati, jika
kita tidak kerja maksimal, teliti dan hati-hati maka kita sendiri yang akan mati dan jelas rakyat
Indonesia akan bertambah apatis pada persoalan penegakkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
1.
Mengumumkan pada masyarakat, berbagai macam kasus yang
sudah dilaporkan dan telah diketahui oleh media massa, saat ini menjadi bahan
telaah untuk kemudian diselidiki dan ditindak.
2.
Merekrut secara rahasia beberapa orang Pegawai Negeri
Sipil di seluruh Provinsi di Indonesia, dan memiliki jejak karier yang baik untuk
dijadikan mitra dalam informasi dan penindakan.
3. Menggalang dukungan masyarakat, agar berperan aktif
dalam hal melaporkan berbagai kasus korupsi terutama yang menyalahgunakan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) dan Bantuan Luar Negeri.
4.
Bekerjasama dengan kepolisian untuk menindak tegas siapa
saja Elit Negara, baik itu KPK maupun
Polri, dengan adanya penandatanganan yang jelas Memorandum of Understanding (MoU)
yang diketahui luas oleh masyarakat.
5. Bekerjasama dengan Kementerian Departemen Dalam Negeri,
Interpol, agar oknum yang telah dicurigai tidak kabur ke luar negeri. Bagi yang
telah kabur, dan sulit untuk dikembalikan, maka seluruh hartanya disita Negara,
dan sniper kepolisian yang menyusup ke Negara tempat pelarian untuk menembak
koruptor tersebut.
6. Mengumumkan pada rakyat Indonesia hasil sitaan apa saja
yang telah dirampas paksa oleh KPK dengan total nilai berapa rupiah, dan akan
dikembalikan ke kas Negara atau langsung disalurkan bagi pembangunan daerah
tertinggal, pulau-pulau yang perlu diberdayakan atau disalurkan pada persoalan
urgent lainnya. Termasuk seluruh barang gratifikasi dijual atau dilelang untuk
kemudian dananya segera disalurkan, seperti untuk kesejahteraan para TNI yang
menjaga perbatasan dan pulau-pulau, setelah semua barang tersebut di foto untuk
pajangan galeri dengan pigura yang bernilai seni.
7. Mengirimkan putra-putra terbaik bangsa untuk
melanjutkan kuliah lagi keluar negeri, yang sekembalinya mereka akan menjadi
calon-calon unsur pimpinan dan penyidik resmi KPK.
8. Bekerjasama dengan kepolisian untuk memantau praktek illegal,
gratifikasi atau korupsi di bandara dan pelabuhan yang merupakan jalur masuk
utama.
9. Mengumumkan pada masyarakat dan seluruh rakyat
Indonesia, sikap dan tindakan apa yang tepat bagi para koruptor selain penjara?
Hasil polling dan surat apa saja yang masuk dan menjadi mayoritas, maka itu
yang harus saya jalankan.
10. Menyewa
pembunuh professional, jika saya mati, maka sebagian harta saya untuk si
pembunuh yang berhasil membunuh pelaku yang membunuh saya hingga siapa saja
yang menyuruh membunuh saya.
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/320/Mohammad%20Danial%20Bangu.html
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/320/Mohammad%20Danial%20Bangu.html