Minggu, 30 Mei 2010

Sebelum Semua Berakhir Buruk




Sebelum
semua berakhir buruk, penyakit harus segera disembuhkan. Walaupun pujangga Ronggowarsito mengatakan, Kalau tidak ikut edan atau gila, maka tidak akan kebagian. Namun bukankah ini zaman modern, dan penyakit gila dapat disembuhkan.

Negeri ini banyak menyimpan catatan kelam dari tumpulnya tindakan hukum bagi kalangan elit hingga carut marut kepentingan yang saling tarik menarik. Ibarat tarik tambang ‘rombongan’ yang kuat itulah pemenang. Rakyat kebanyakan bagaikan penonton yang dibuat bingung, bukannya mendapat suri teladan yang patut digugu dan ditiru, atau sikap legowo yang mampu menetralkan hiruk pikuk persoalan hukum yang memang sudah merembet pada jalur politik praktis, rakyat malah diajari kebohongan, kepalsuan tingkat tinggi, yang hanya menambah sikap antipati terhadap pemerintah secara keseluruhan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Apa yang terjadi saat ini, mengenai persoalan Bibit, Chandra dan kepolisian, kejaksaan serta semua pihak yang terkait lainnya, hakikatnya adalah buah busuk dari kemalangan masa lalu yang telah terbiasa dan terbentuk lalu berurat akar dengan istilah yang sudah fenomenal yakni Lingkaran Setan.

Perlahan masyarakat sudah mulai dapat beradaptasi dengan respon yang bahagia pada transparansi yang telah menjadi ruh perubahan di era reformasi, bertolak belakang dengan gaya orde baru. Di berbagai media, baik itu media cetak maupun elektronik, rakyat dengan leluasa secara bertanggung jawab ataupun tidak, dapat memberikan kritik dan saran bahkan caci maki yang sesungguhnya adalah bentuk dari kekesalan yang telah mencapai titik nadir. Orang-orang yang dulu apatis atau mungkin takut dengan tindakan brutal penguasa, para centeng dan aparat, kini mudah menyampaikan aspirasi bernada keras, sebagai kekuatan pendobrak lingkaran setan.

Masa orde baru walaupun dikatakan ada kebaikan pada masa itu, namun rakyat tidak akan lupa bermacam kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di kalangan elit yang sampai detik ini tidak pernah jelas. Kasus paling heboh adalah perampok ulung 1,3 Triliun Edy Tansil dengan nama yang sebenarnya adalah Tan Tjoe Hong yang kabur atau sengaja dikaburkan awal Mei 1996.

Saat ini dan sepertinya masih akan terus berlarut-larut, lagi-lagi orang Indonesia keturunan etnis China menjadi tokoh utama dalam kasus-kasus tingkat tinggi yang disebut-sebut membawa-bawa nama RI 1. Entahlah, apakah ini sebuah ujian atau malapetaka bagi pemerintahan yang belum genap 100 hari ini.

Sebelum semua berakhir buruk, penyakit harus segera disembuhkan. Walaupun pujangga Ronggowarsito mengatakan, Kalau tidak ikut edan atau gila, maka tidak akan kebagian. Namun bukankah ini zaman modern, dan penyakit gila dapat juga disembuhkan.

Siapa gerangan yang dapat menyembuhkan orang-orang gila hormat, gila pangkat, jabatan, harta, bila yang mengetuk palu tanda gila pun sudah gila.(mdb)

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Betapa indahnya Alam dan segala isinya yang penuh daya guna... foto adalah perwakilan dari sejarah, dari masa ke masa...

Followers