Minggu, 30 Mei 2010

The Power of Money




Saat zaman terus beranjak maju dan manusia sudah meninggalkan sistim barter, uang menjadi alat tukar yang istimewa dan memiliki kekuatan membolak-balikan peraturan, moral, Paling mengenaskan uang pun mampu menjungkir balikan harga diri. Sudah teramat banyak kasus dan kejadian di mana kekuatan uang menjadi tolak ukur, dan orang-orang yang dulu dihormati penuh sanjung dan puji, kini bagaikan ‘kucing basah’ di kursi pesakitan menunggu dentuman palu, selanjutnya merenda hari yang buram di terali besi.

Nama Burhanudin Abdullah menjadi sangat Top dari sebelumnya, Orang nomor satu yang pernah menjabat Gubernur BI (Bank Indonesia/gudangnya uang), harus rela meninggalkan istri cantik, anak-anak, mobil lux dan rumah mewahnya. Segala bentuk korupsi dalam tubuh BI menjadi catatan penting, betapa kekuatan uang sudah sedemikian parah, hingga mampu melepaskan ikatan kontrol fikiran, memutuskan saraf-saraf malu para elit bergaji besar ditambah aneka tunjangan yang semakin menyesakkan kolong jembatan. Atau mungkin gaji seratus jutaan setiap bulan untuk seorang pejabat tinggi BI masih dirasa belum cukup?

Dengan ditahannya pejabat tinggi BI beserta kroninya, terbongkarlah kebiasaan buruk BI yang telah terbiasa memberikan segepok uang panas kepada para anggota dewan perwakilan rakyat sejak zaman orde baru.

Rasanya semakin hari uang sudah sering mengganti posisi Tuhan dalam hati, Tidak sedikit orang-orang yang kehilangan iman menyembah setan demi mendapatkan uang dan kekayaan, Walaupun setan pesugihan dan setan kekuasaan tentu meminta syarat yang cukup berat dan sungguh edan. Sumanto dalam mendapatkan kekayaan lewat ilmu hitam tingkat tinggi, harus memakan mayat manusia, tak beda jauh dengan kasus Ryan, orang-orang yang dibunuhnya, harta korban ikut dirampok. Setan kekuasaan pun tidak tanggung-tanggung memberikan syarat bagi terkabulnya deal-deal jabatan yang akan mendatangkan banjir uang. Miliaran rupiah, tanah, anak atau bahkan harga diri istri sendiri harus tergadaikan untuk memenuhi syarat!

Indonesia yang masih terjerat uang utang luar negeri, harus merelakan kandungan minyak, gas dan emas dikelola oleh pihak asing. Dalam hal ini Amerika Serikat sangat berperan dalam berbagai monopoli kekayaan alam negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kekuatan uang dollar Amerika telah banyak membuat pejabat tinggi terutama di negeri ini rakus sehingga rakyat secara keseluruhan harus menanggung segala akibatnya, moril maupun materil. Segelintir orang-orang yang bermain dalam kekuasaan dengan harapan kucuran dollar, telah tertutup mata hatinya, putus urat saraf malunya dengan semerbak gaya hidup mewah, masih bisa tertawa dan tersenyum di depan kamera TV walau sudah dengan status tersangka atau masih sebatas saksi yang semuanya tentang KD (Ke Duit).

Masih tingginya inflasi serta lemahnya nilai tukar rupiah, arus globalisasi tetap deras meluncur dan mengoyak nilai-nilai luhur. Pembunuhan, Narkoba, pelacuran atau prostitusi dan korupsi, menuntut kesadaran kita untuk selalu waspada, agar jangan sampai menimpa diri dan keluarga yang merupakan amanah utama dari Allah Swt.

Dalam buku Jakarta Undercover hasil investigasi dengan fakta empiris dari Moammar Emka, terkuak betapa makin hancurnya moral oleh kekuatan uang yang menjanjikan kehidupan glamour. Sedikit demi sedikit, apa yang diungkap Moammar sudah ada dan terlihat gejalanya di banyak kota di Indonesia. Bila dalam buku Moammar Emka tercatat banyaknya pelacur berkebangsaan asing, kini para pelacur datang dengan kedok kaum intelektual memburu uang dengan pesona dan trik tersendiri, intelektual telah dikalahkan libido kebinatangan liar dan ambisi untuk mendapatkan uang dengan cara instant, walau beresiko datang atau menyebarnya penyakit. Hari demi hari akan dipastikan menggurita, mencabik sendi-sendi agama, adat dan budaya.(mdb).

 http://www.lintas.me

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Betapa indahnya Alam dan segala isinya yang penuh daya guna... foto adalah perwakilan dari sejarah, dari masa ke masa...

Followers